KARYA TULIS ILMIAH PANTAI PARANGTRITIS
KARYA TULIS ILMIAH
PANTAI PARANGTRITIS
Di Susun Oleh :
KELOMPOK
“GENDOL”
Ari Laksana Putra
Anjar Suhendar
Handika Slamet
Dede Ferily
Dahlan Kembara
Abdul Rahman
MADRASAH
TSANAWIYAH NEGERI CARIU
Jln. Brigjen Dharsono Desa
Cariu Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor
16840
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
Judul :
Pantai Parangtritis
Kelompok :
Gendol
Sekolah :
MTsN Cariu
Laporan Karya Wisata
Berjudul Parangtritis, Pantai Kenangan ini sebagai pemenuhan tugas mata
Pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX MTsN Cariu Kecamtana Cariu Kabupaten
Bogor. Telah diperiksa, disetujui dan
disahkan pada tanggal ......................................... oleh :
Guru Bidang Study
Ilmu Pengetahuan Sosial
Endang Haris
NIP. 196105101987031004
|
Guru Bidang Study
Bahasa Indonesia
Novi Susanti, S.Pd
NIP. 198211172009012013
|
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Kademangan
Dra. Hj. Euis Heryani, MM.Pd
NIP. 195907151988032001
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatNya, sehingga kami telah
melaksanakan Karya Wisata dan dapat menyelesaikan Laporan Karya Wisata yang
berjudul PARANGTRITIS ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Kami berharap dengan
laporan karya wisata ini semakin menajamkan ketrampilan berbahasa kami, khususnya
ketrampilan menulis fenomena suatu budaya dan wisata.
Laporan karya wisata ini
dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
- Ibu Hj. Euis Heryani, MM.Pd Selaku Kepala Madrasah MTsN Cariu
- Pak Endang Haris, Selaku Pembimbing I dan Guru Bidang Study Ilmu Pengetahuan Sosial
- Ibu Novi Susanti, S.Pd Selaku Pembimbing II dan Guru Bidang Study Bahasa Indonesia
- Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu kami menyelesaikan laporan karya wisata ini.
Kami berharap dengan
terselesaikannya karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan wawasan kepada
seluruh pembaca khususnya siswa-siswi MTsN Cariu.
Akhirnya kami menyadari,
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Cariu,
Desember 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN COVER………………………………………………..………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………..………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………….………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III ISI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obyek wisata yang ada di
Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun
adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan
untuk mengunjunginya.
Sektor pariwisata sebagai
kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi
sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar,
banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan
masyarakat.
Untuk meningkatkan peran
kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang
dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam
industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah
tujuan wisata.
Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata alam salah satunya ada di daerah
Bantul yaitu Pantai Parang Tritis. Namun masih banyak wistawan yang belum
mengetahui adanya Pantai Parang Tritis, oleh karena perlu adanya penjelasan
kepada khalayak umum mengenai Pantai Parang Tritis.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah sejarah terjadinya Pantai Parang Tritis?
- Bagaimanakah keistimewaan yang dimiliki pantai Pantai Parang Tritis?
- Dimana Lokasi pantai Parang Tritis dan apa saja fasilitas yang ada di sana?
- Bagaimana Sunset di pantai Parang Tritis?
C. Pembatasan Masalah
Karena pantai yang ada di
Indonesia banyak sekali maka penulis membatasi masalah supaya masalah lebih
terarah dan tidak melebar. Penulis hanya menguraikan apa yang penulis ketahui
tentang “ Pantai Parang Tritis Yogyakarta”.
D. Tujuan Penelitian
Setiap penulisan sesuatu pasti
mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga penulisan laporan ini penulis
mempunyai tujuan :
- Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai obyek wisata.
- Mengetahui lebih dalam mengenai pantai Parang Tritis Yogyakarta
E. Manfaat Penulisan
- Bagi Penulis
·
Mengukur pengetahuan penulis mengenai obyek
wisata
·
Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu
pengetahuan
- Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta
Sebagai
bahan acuan dalam menambah daftar pustaka dan mengevaluasi sejauh mana
mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah.
- Bagi Masyarakat
Agar
dapat mengetahui lebih mendalam mengenai obyek wisata Pantai Parang Tritis.
F. Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal maka penulis melakukan strategi. Dalam penulisan makalah ini
penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
a)
Literatur ( Studi Pustaka) yaitu dengan media
internet dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada seperti menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity)
dalam menganalisis data yang diperoleh.
b)
Observasi (Pengamatan) yaitu cara yang digunakan dalam
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek,
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya ilmiah
dalam penulisan makalah :
- Bagian awal
Bagian
awal dari laporan ini mencakup halaman judul, cocer, kata pengantar, daftar
isi, dan lampiran
- Bagian inti
Bagian
inti terdiri dari tiga bab yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang
berhubungan dengan penulisan karya ilmiah.
BAB III
ISI
Pada bab ini
dijelaskan hasil pokok dari permasalahan.
BAB IV
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Wisata
Menurut Homby As ( 2001 ) wisata
adalah sebuah perjalan dimana seseorang dalam perjalanannya singgah sementara
di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal dimana dia
melakukan perjalana.
Menurut
Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of
Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan
keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor
perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai
tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut H.Kodyat (1983; 4)
wiasata adalah perjalanan dari suatu tempat lain bersifat sementara, dilakukan
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social, budaya, alam dan
ilmu.
Menurut Fandeli
(2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata.
Wisata
memiliki kharakteristik – kharakteristik antara lain :
1)
Bersifat
sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat
asalnya.
2)
Melibatkan komponen - komponen wisata,
misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko
cinderamata dan lain-lain.
3)
Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek
wisata dan atraksi wisata
4)
Memiliki
tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
Jadi
menurut saya adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang
lebih dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro
tertentu dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik
di dalam negeri maupun diluar negeri.
B. Pengertian
Obyek dan Daya Tarik Wisata
Menurut S. Nyoman Pendit (
2002 ) obyek wisata atau tempat wisata adalah sebuah tempat rekreasi atau
tempat berwisata. Obyek wisata dapat berupa obyek wisata alam seperti gunung,
danau, sungai, panatai, laut, atau berupa obyek wisata bangunan seperti museum,
benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Menurut undang – undang
Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis
objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek
dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata
buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Menurut Spilanne (2002),
Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik perhatian wisatawan yang
dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.
Menurut Karyono (1997)
suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping harus ada objek dan
atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada
sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang
dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan
(something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Menurut Spillane (2002) ada
lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu: (1) attraction atau
hal – hal yang menarik perhatian wisatawan;(2) facilities atau fasilitas
- fasilitas yang diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari
objek wisata, (4) transportation atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality
atau keramahtamahan, kesediaan untuk menerima tamu.
C. Pengertian
Pariwisata
Menurut Richard Sihite
dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai
berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk
sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain
meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut H.Kodhyat
(1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat
ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Menurut pendapat Anonymous
(1986) Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk
berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi
kunjungan.
D. Pengertian
Pantai
Menurut Sandy ( 1996 )
pantai adalah bagian dari muka bumi dari muka air laut rata-rata terendah
sampai muka air laut rata-rata tertinggi.
Definisi atau pengertian pantai, pantai
adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan, bentuk
pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah
tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh
gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung
secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.
BAB III
ISI
A. Sejarah
Pantai Parang Tritis
Pantai Parangtritis, adalah
sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak kira-kira 27 kilometer
sebelah selatan kota Yogyakarta.Parangtritis merupakan objek wisata pantai yang
cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Depok,
Baron, Kukup, Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja terdapat
sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya memiliki pesona wisata. Namun entah
mengapa Parangtritis yang menempati urutan pertama dalam angka kunjungan
wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin dikarenakan Parangtritis
mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya
yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di
sekitar pantai, dimana gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Kepercayaan masyarakat
setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan
pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan lebih besar
dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh percaya
boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa
petaka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna
kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau
akan diseret ombak ke laut karena dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan.
Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.
Nama Parangtritis bisa
dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit
bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang
bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang
(parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti
air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis
diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung
Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat
meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu
Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai
Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke
Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat dengan
kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai
tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah
Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat
rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang
datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk
melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.
B. Keistimewaan
Pantai Parang Tritis
Parangtritis adalah sebuah
pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan bukit berbatu, bukit
pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki
banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah
supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat
yang mungkin berasal dari pantai lain di dekatnya. Beberapa kayu diambil dan
dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di rumah mereka sendiri.
Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata yang sempurna untuk
menikmati matahari tenggelam (sunset) yang sangat romantis.
Komplek yang termasuk
kawasan wisata Pantai Parangtritis meliputi: Pantai Parangtritis, Pantai
Parangkusumo, Pantai Depok, Dataran Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo,
Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam
Ki Ageng Selohening, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir
(barchan). Di Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas (belerang) yang
diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan
dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang,
hotel bertaraf Internasional (Queen of South), serta penyewaan paralayang,
dokar wisata, kuda, dan motor ATV (All-terrain Vechile), juga para penjual
jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan
pariwisata di wilayah ini.
Dipantai Parangtritis juga
dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara Pantai
Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan
pemandangan pantai yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir
kelapa muda dan jajanan ringan khas, Juga dapat merasakan angin pantai yang
kencang berhembus sambil menyaksikan pemandangan sepanjang garis Pantai
Parangtritis yang terlihat semua dari atas bukit tersebut. Jika menginginkan medan
yang lebih menantang dan bisa juga mengungjungi Bukit Parangndog, yang terletak
di sebelah timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul
dan Kabupaten Gunungkidul. Di Bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang
dikhususkan untuk olahraga paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan
tersebut medannya cukup berat dan menantang, namun sesampainya di atas, semua
akan terbayar lunas dengan pemandangan samudera luas tanpa batas dan tak
terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti matahari tenggelam. Selain
itu, Disana juga akan disambut oleh warung sederhana dengan sapaan Ibu
penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil.
Dengan berjalan kaki naik ke atas diantara bebatuan kapur, Anda akan mencapai
tempat yang digunakan untuk take off gantole.
C. Lokasi
dan fasilitas Pantai Parang Tritis
Kawasan wisata Pantai
Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,
Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang
relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat
dua jalur yang dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama
adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis.
Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun
masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta –
Imogiri – Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan
panorama alam yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan
naik turun bukit tersebut (jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan
beraspal halus) mata akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas
menghijau, sungai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst. Dari atas
bukit, kita akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari
bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika
Anda pergi pada waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan
melewati lokasi Makam Raja-Raja Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata
ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai, terdapat banyak sekali hotel dan
penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang
terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di
sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir
dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-warung
makan. Khusus mengenai makanan, sebaiknya Kita tidak melewatkan wisata kuliner
di Pantai Depok yang menyediakan ikan dan makanan laut segar lainnya, langsung
dibeli dan dimasak di tempat, dengan pilihan bumbu masakan yang sangat lezat.
Kita bisa membeli berbagai jenis ikan, udang, cumi-cumi, atau kepiting di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak (yang sekaligus
menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan berbagai jenis
minuman termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang berjejer di sepanjang
Pantai Depok. Menyantap seafood segar dan fresh from the kitchen ditemani
sebutir kelapa muda sambil menyaksikan pemandangan laut sungguh merupakan
pengalaman tak terlupakan. Dan jangan khawatir soal harga, karena harga seafood
segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah dan terjangkau. Di Pantai Depok
juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam jajanan khas
pantai, seperti ikan goreng, undur-undur goreng, peyek ikan , dan sebagainya.
Tersedia juga di sini rujak (buah-buahan segar dengan bumbu manis pedas) dengan
harga yang sangat terjangkau.
Kawasan wisata Pantai
Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan penyewaan kamar mandi.
Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar (kereta kuda), motor ATV,
kuda, maupun paralayang yang sangat menantang adrenalin. Berfoto-foto di
kawasan gumuk pasir membuat Anda seolah-olah sedang berfoto-foto di gurun pasir
di Afrika, tak heran tempat ini sering digunakan untuk foto-foto prewedding.
Disarankan Anda tidak berenang terlalu ke dalam, karena ombak Pantai
Parangtritis cukup berbahaya.
Tiket masuk kawasan wisata
Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks) adalah Rp. 3000, - per orang
ditambah biaya asuransi sebesar Rp. 250, - per orang. Sedangkan retribusi untuk
sepeda motor adalah Rp. 500, -, mobil Rp. 1000, -, dan bus pariwisata Rp. 2000,
-. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar Rp. 20.000, - untuk satu
kali putaran bolak balik, dan untuk menyewa mobil ATV tarifnya adalah sekitar
Rp. 50.000, - hingga Rp. 100.000, - per setengah jam.
D. Sunset
di Parang Tritis
Ketika matahari sudah
condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-senang.
Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan
sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain
Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan
persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor
segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir
pantai.
ATV mungkin hanya cocok
untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah bendi. Menyusuri
permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini tak
kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis
tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot
pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang dan bayangan
matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan suasana
romantis.
Pantai Parangtritis juga
menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama keluarga. Bermain
layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang
kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda
belum pernah bermain layang-layang sekalipun.
E. Keunikan Pantai Parangtritis
Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina anda bisa melihat prosesi
Upacara "Peh Cun" di Parangtritis. Peh Cun berasal dari kata Peh =
(Dayung) dan Cun =(Perahu), merupakan bentuk syukur masyarakat Thionghoa kepada
Tuhan. Perayaan ini untuk mengenang Khut Guan (Qi Yuan), seorang patriot dan
sekaligus menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga
difitnah oleh rekannya dan memilih bunuh diri.
Perayaan Peh Cun sangat unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung
perahu berhias naga seperti di tempat lain. Tapi dengan atraksi telur berdiri.
Atraksi ini dimulai pukul 11.00-12.00, pada tengah hari, menurut kepercayaan,
telur bisa berdiri tegak tanpa di sangga. Namun begitu memasuki pukul 13.00,
telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tidak bisa didirikan lagi.
F. Misteri
Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir
Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota
Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di
yogyakarta, mempunyai keunikan pemandangan ombak yang besar dan adanya gunung -
gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis merupakan pantai yang landai,
dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur
di sebelah utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai
menggunakan bendi dan kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk
setempat. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan
tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini
merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton
Yogyakarta. Menjelang sore kita dapat menikmati suasana matahari terbenam
(sunset) dan pada malam menjelang, kedai-kedai bambu para penjaja makanan
disekitar pantai mulai berjualan. Kita dapat menikmati hangatnya wedang jahe
dan jagung bakar dikeheningan malam pantai parangtritis. Kepercayaan masyarakat
setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan
pesona tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para
pengunjung maupun nelayan setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut.
Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut.
Puncak acara ritual biasanya terjadi pada malam 1 Suro, diamna para nelayan
meminta keselamatan dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon,
seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit
datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika
melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun
menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis
(=tetesan air). Sehingga, pantai tersebut diberi nama dengan sebutan
Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini
merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi,
Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat
bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai
menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah
hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian. Labuhan yang merupakan
tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat digelar dalam waktu setahun
sekali. Surakso yang juga merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah
Parangtritis mengatakan, labuhan merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan
delapan tahunan (sewindu) dalam penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan
digelar dengan melabuh sejumlah pakaian milik Sri Sultan Hamengku Buwono,
berupa jarik dan kemben yang ditaruh di atas empat ancak (tempat sesaji terbuat
dari bambu ukuran satu meter persegi).
G. Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis
Pasona Pantai Parangtritis dengan gumuk pasirnya bukan
tidak mungkin mengalami kerusakan-kerusakan yang tak disadari oleh manusia dan
bahkan oleh pemerintahpun jika tidak mendapatkan perhatian yang serius. Ancaman
kerusakan itu antara lain 1) dilihat dari proses terjadinya material pasir itu
berasal dari Gunung Merapi yang dibawa aliran sungai Opak dan sungai Progo,
sementara sekarang ini pasir tersebut sudah dihadang oleh penambang pasir di
sepanjang kedua sungai tersebut, sehingga pasokan pasirnya berkurang atau
bahkan “habis” sehingga pembentukan gumuk pasir akan terhenti. 2) Pengambilan
atau penambangan pasir pantai untuk keperluan “uruk” pondasi bangunan yang
dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 3) pemukiman atau tempat
usaha oleh masyarakat atau pendatang dengan dalih ekonomi. 4) dimungkinkan
adanya rayuan pengusaha yang akan membangun hotel, fasilitas lain yang
menggunakan dalih pengembangan obyek wisata yang muara akhirnya ke kemakmuran
masyarakat. 5) polusi sampah plastik bekas botol minuman, bungkus makanan dan
sampah lain dari para pengunjung obyek wisata.
H. Usaha
Perlindungan Kawasan Pantai Parangtritis
Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong
kita untuk segera melakukan perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis.
Upaya perlindungan dapat dilakukan dengan: 1) Memberi sanksi yang tegas
terhadap para penambang pasir liar yang ada di sepanjang kawasan Pantai
Parangtritis, 2) Memberi pengarahan dan penyuluhan akan pentingnya sand dunes tersebut bagi ekosistem
Pantai Parangtritis serta pentingnya konservasi lahan pantai, 3) Relokasi lapak
pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak
mengganggu pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai,
4) Tidak membuang sampah di pantai. Sampah merupakan masalah pencemaran
lingkungan hidup yang juga semakin serius. Berbagai protokol telah disepakati
untuk mencegah, mengatasi dan mengendalikan pencemaran lingkungan, namun
protokol sebagai kesepakatan politik tersebut tidaklah membawa hasil yang
memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya sampah yang berserakan di
mana-mana, perlu adanya penyediaan tempat sampah di kawasan pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai
Parangtritis sebagai satu-satunya pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai salah satu aset
daerah bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan abrasi secara
alami. Perlu adanya kerjasama dari masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat untuk bersama-sama melakukan perlindungan terhadap
Pantai Parangtritis ini
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pantai Parang Tritis adalah
sebuah pantai yang terletak di kota Yogyakarta. Pantai ini merupakan
pantai yang paling terkenal diYogyakarta karena memiliki banyak keistimewaan,
salah satunya adalah pemandangan alamnya sangat indah. Di pantai Parang Tritis
kita dapat menikmati sunset dan ombak yang begitu besar. Pantai Parangtritis
sangat bagus untuk dijadikan obyek wisata budaya yang mendatangkan devisa bagi
Negara Indonesia.
B. Saran
Pantai Parang Tritis sudah
menjadi obyek wista tujuan para wisatawan dalam negeri maupun wistawan manca
negara karena keistemewaan yang dimiliki. Namun menurut saya obyek wista Pantai
Parangtritis ini akan dapat lebih berkembang dan dikenal banyak orang apabila kita
mengadakan pengenalan kepada masyarakat luas secara terperinci mengenai pantai
tsb. serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan pantai
lainnya. Disamping itu kebersihan disekitar pantai Parangtritis harus selalu
dijaga agar tidak menimbulkan sampah yang menumpuk disepanjang pantai dan harus
dibersihkan setiap saat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://edwindawa.blogspot.com/2013/02/tugas-makalah-obyek-wisata-parang-tritis.html
DAFTAR
GAMBAR
Comments
Post a Comment